1. Baca resepnya dengan teliti. Supaya jangan sampai gagal sebaiknya baca lebih dahulun petunjuk yang diberikan pada permulaan bagian yang bersangkutan.
2. Tepung harus diayak
terlebih dahulu setelah ditimbang. Kalau harus dibubuhi garam, maka garam ini
sebaiknya diayak bersama dengan tepung itu, dengan demikian campuran tersebut
menjadi ringan.
3. Perhatikan tabel ukuran
pada waktu menyiapkan bahan-bahannya. “Ukuran yang tepat” merupakan suatu
keharusan.
4.
Buah-buahan yang sudah
dikeringkan atau dikiristalkan harus dicuci dan diangin-anginkan di atas baki
yang diberi alas kertas sampai kering. Sebaiknya dibiarkan semalam terlebih
dahulu.
5. Kalau membakar cake yang
banyak mengandung buah-buahan, dan juga jenis cake besar yang lainnya,
sebaiknya diberi rongga sedikit di bagian tengah adonan.
Tutupi cake tersebut dengan sehelai kertas (tahan panas) yang tebal
selama setengah jangka waktu pembakaran yag pertama. Denngan cara ini adonan
cake akan naik dengan rata tanpa pecah-pecah di bagian atasnya.
6. Pada waktu akan
membakar
adonan kue, jangan lupa untuk mengatur rak-rak oven itu sebelum oven dipanaskan. Kemudian baru menyiapkan kaleng, baki adonan dan sebagainya. Kumpulkan semua bahan dasar sesuai dengan jumlah yang diperlukan dan mulailah membuat cake tersebut. Jangan lupa memeriksa tabel temperatur kalau kita meragukan jangka waktu pembakarannya.
7. Kalau mempergunakan sistim
pembuatan cake dengan pengocokan telur sampai berbentuk Cream, maka sebaiknya
telur-telur itu dihangatkan lebih dulu sebelum dikocokan ke dalam adonan
mentega.
8.
Kalau kita hendak membuat
“scone”, maka yang paling penting adalah membuat adonannya. Adonan itu harus
cukup lembek, karena adonan yang keras akan menghasilkan scone yang keras dan
kurang mekar. Adonan itu harus diuleni dengan ringan, jangan terlalu lama.
Warna mengkilat harus terlihat sampai di bagian atas permukaan adonan tersebut.
Oven harus cukup panas agar kue ini bisa mekar dengan bagus dan ringan.
9.
Pilihlah peralatan yang tepat
pada waktu bekerja:
Sendok dari kayu:
-
untuk mengocok lemak
(mentega) dan gula
-
untuk mencampur adonan
-
untuk mengaduk saus.
Sendok metal:
-
untuk mencampurkan
bahan-bahan dasar yang telah dikocok secara terpisah.
Contoh: cak sponge, omelet, meringues, dan lain sebagainya.
Spatula atau pisau adonan:
-
untuk mencampur adonan yang
lembek, seperti pada “scone” (kue kering dengan kulit kering), roti dan
sebagainya.
-
untuk mengangkat makanan
dari baki ke baki
-
untuk mengoles isi.
Kocokan:
-
untuk mengocok cairan
-
untuk mengocok telur dan
sebagainya.
Tangan:
-
untuk mencampur bahan-bahan
dasar yang sedikit sekali menggunakan cairan, seperti: biskuit dan kue kering.
10.
Pada waktu menyiapkan
hidangan tertentu, terutama hidang lokal, maka mungkin kita ingin membentuk
variasi kita sendiri, menambah ataupun mengurangi salah satu atau beberapa
bahan dasar dan menambah bahan yang lain. Ini tergantung dari selera dan
keinginan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar